@article{SNPPM89, author = {Suminto Kartomin}, title = {PENGUATAN KOMODITI UNGGULAN MASYARAKAT DESA NYATNYONO, KECAMATAN UNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG MELALUI TEKNOLOGI PEMBESARAN LELE MUTIARA DENGAN SISTEM BIOFLOK}, journal = {Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP 2020}, volume = {1}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = {Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang memiliki potensisumberdaya air yang cukup melimpah dan sumberdaya manusianya kebanyakan bermatapencaharian sebagai petani. Di Desa Nyatnyono terdapat 2 (dua) Kelompok Pembudidaya Ikan(Pokdakan) yaitu Pokdakan Mardi Mulyo yang berada di Dukuh Sendang dan Pokdakan SiwarakMina Sejahtera yang berada di Dukuh Siwarak. Kedua Pokdakan itu mempunyai kegiatanmembudidayakan Ikan Lele baik pembesaran maupun pembenihan. Telah dilakukan PengabdianKepada Masyarakat melalui Program Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat di DesaNyatnyono dengan menerapkan teknologi pembesaran Ikan Lele dengan sistem bioflok padaTahun Anggaran 2019. Kultur pembesaran Ikan Lele dengan sistem bioflok ini menggunakankolam bundar dari bahan plastik/terpal berukuran diameter 2,5 dan 1,5 meter dengan tinggi 1yang masing-masing sebanyak 4 kolam di Pokdakan Mrdi Mulya dan 3 kolam di PokdakanSiwarak Mina Sejahtera. Pengisian air media kultur masing-masing bervolume 4,0 m3 untukkolam berdiameter 2,5 meter dan 1,5 m3 untuk kolam berdiameter 1,5 meter. Proses kultursistem bioflok yaitu dengan mempersiapkan media bioflok didalam media air kulturnya terlebihdahulu dengan menggunakan Ikan Lele berukuran 5-7 cm dan padattebar 750 ekor/m3 volumeair kultur. Media kultur diberikan aerasi dan pakan pellet komersial yang sebelum diberikan kekultivan terlebih dahulu disemprotkan bakteri probiotik dan diinkubasi dalam kondisifermentative selama 24-48 jam. Setelah dipelihara selama 84 hari (dengan bioflok)menghasilkan rata-rata produksi 320,25 Kg/kolam berdiameter 2,5 m dengan nilai rata-rata FCR(perbandingan jumlah pakan dengan produksi Lele yang dihasilkan) sebesar 0,795 untuk kolamberdiameter 2,5 m dan 135 Kg/kolam berdiameter 1,5 m. Hasil produksi ini berbeda nyata lebihbanyak bila dibandingkan dengan kutur tanpa bioflok yang hanya 151,5 Kg/kolam berdiameter2,5 m dengan nilai FCR 1,09 dan 55,5 Kg untuk kolam berdiameter 1,5 m. Berdasarkan analisaekonomi kedua cara teknologi ini menghasilkan keuntungan berkisar Rp.4.500,- -Rp. 5.000,-/1Kg produksi lele ukuran konsumsi untuk teknologi bioflok, dan berkisar Rp. 750,- sampaidengan Rp. 1.250,-/1 Kg produksi lele ukuran konsimsi untuk cara yang tanpa menggunakanbioflok. Disarankan untuk mengembangkan teknologi bioflok didalam kultur pembesaran lele,dan dierlukan bibit lele yang tersedia setiap saat untuk memenuhikebutuhan petani pembudidaya.}, url = {https://proceedings.undip.ac.id/index.php/semnasppm2019/article/view/89} }