@article{SNPPM153, author = {Zulfaidah Ariyany and Moehammad Awaluddin and Fahmi Arifan}, title = {Peningkatan Kapasitas Produksi Kue Jipang untuk Meningkatkan Pendapatan Bagi Para Pelaku Industri Kue Jipang Ambarawa, Kabupaten Semarang}, journal = {Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP 2020}, volume = {1}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = {UKM Kue Jipang Manis terletak di Rt 02 Rw 04 Desa Tegalrejo Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. UKM Kue Jipang Manis merupakan suatu usaha industri yang sangat berpotensi dan merupakan sumber penghasilan penduduk desa Tegalrejo yang mempunyai kapasitas 500 kg / 6 bulan (120 bal @ Rp.15.000,-). Sebelumnya di wilayah Tegalrejo terdapat 12 industri kue jipang, tetapi kini hanya tersisa 4 industri kue jipang termasuk UKM Kue Jipang Manis. Salah satu bagian dalam proses pengolahan kue jipang UKM Kue Jipang Manis yang menjadi penghambat peningkatan kapasitas produksi adalah pada proses pencampuran bahan produksi. Proses pencampuran bahan produksi dilakukan dengan tangan memakai bantuan kayu dan membutuhkan waktu yang lama sampai 1 jam untuk 4 kg bahan produksi. Hal ini menyebabkan kapasitas produksi terbatas dan tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Oleh karena itu diperlukan peralatan yang mampu mengatasi permasalahan ini, yaitu berupa mesin pengaduk mekanis otomotis yang dilengkapi dengan motor pengaduk Selain itu karena pengadukan masih dilakukan dengan tangan, prosesnya juga membutuhkan waktu cukup lama. Oleh karenanya, ketika permintaan pasar tinggi hal ini menjadi faktor utama yang menyebabkan kapasitas produksi sulit ditingkatkan. Untuk itu perlu menerapkembangkan teknologi produksi berupa mesin pengaduk otomotis yang dilengkapi dengan motor pengaduk, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas UKM Kue Jipang Manis di Tegalrejo. Berbeda dengan UKM Kue Jipang Manis, UKM Kue Jipang Suka Kita milik bapak Agus Sulistyo yang terletak di Rt 05 Rw 05 Desa Kalipawon Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang memproduksi kue jipang Suka Kita. Namun demikian, kapasitas industri kue jipang ini relatif kecil, yaitu tiap hari hanya produksi 40 kg / bulan atau 5 kg/hari dengan harga Rp. 15.000,00/bungkus. Problem utama pada UKM Kue Jipang Suka Kita adalah peralatan yang digunakan masih sangat sederhana, terutama yaitu kemasan plastik yang disteples ataupun memakai lilin sebagai perekat plastik dengan kapasitas relatif kecil dan mengalami kendala pada waktu penyimpanan banyak kue jipang yang melempem tidak tahan lama.Untuk itu, agar produktivitas meningkat, diperlukan penerapan teknologi tepat guna berupa alat mesin pengemas vaccum yang dilengkapi dengan pengatur panas.}, url = {https://proceedings.undip.ac.id/index.php/semnasppm2019/article/view/153} }