Keripik tempe adalah olahan makanan ringan yang berbahan dasar tempe. Jenis makanan ringan ini sangat di gemari kebanyakan masyarakat di Indonesia. Walaupun potensi bisnis produk tempe sangat menjanjikan, bukan berarti industri ini tidak menghadapi kendala. Permasalahan yang sering ditemukan adalah permodalan, sarana prasarana transportasi, kemasan produk kurang kurang menarik. Dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut, maka pengusaha tidak dapat memenuhi pangsa pasar dan produk kurang dapat bersaing di pasar. Berdasarkan masalah tersebut maka pengabdian ini bertujuan untuk meningkatan nilai tambah industri rumahan keripik tempe di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Demak, khususnya dalam hal pengemasan dan desain merk supaya produk menjadi lebih awet dan menarik konsumen. Disamping itu juga meningkatkan nilai tambah dan harga jual produk. Dengan demikian secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan pengusaha.
References
- Babu P.D., Bhakyaraj R., and Vidhyalaksmi R. 2009. A Low Cost Nutritious Food “Tempeh”-A Review. World Journal of Dairy and Food Sciences 4 (1): 22-27.
- Nakajima N., Nozaki N., IshiharaK. Ishikawa A. and HideakiT.2005. Analysis of Isoflavone Content in Tempeh, a Fermented Soybean, and Preparation of a New Isoflavone-Enriched Tempeh. Journal of Bioscience and Bioengineering.100 (6): 685-687.
- Rahim, A. (2016). Identifikasi Distribusi Saluran Pemasaran Keripik Tempe Di Desa Pasir Agung Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus Usaha Keripik Tempe Ibu Pur). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian, 3(1).
- Yusriansyah, M. (2012). Karakteristik Pengusaha Industri Keripik Tempe Berbasis Produk Unggulan Di Kota Malang. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang (UM).