Kekeringan dan menipisnya ketersediaan air bersih merupakan potensi bencana yang melanda masyarakat. Cadangan air saat ini mencapai 2.530 km3 / tahun. Keberadaan air sangat diperlukan bagi setiap organisme. Sayangnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan air sesuai dengan kebutuhan dan kepeduliannya untuk menjaga sumber air masih minim. Masalah ini perlu ditangani dengan tepat. Kesadaran untuk menghemat penggunaan air harus dibina sejak usia dini.
Melalui digital storytelling bertajuk "No Water, No Life" yang digagas untuk siswa SD Islam Nurussunnah Tembalang, diharapkan anak-anak memahami pentingnya air bagi kehidupan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah dan permainan interaktif. Siswa menonton tiga video bertema air dan kehidupan, kemudian diminta menceritakan kembali inti dari video tersebut sesuai pemahamannya. Pendekatan ini dipilih agar pemahaman anak terhadap pesan lebih mudah diingat dan tidak mudah dilupakan. Komunikasi persuasif menjembatani pertukaran pesan dengan baik, sehingga efek perubahan sikap dapat dicapai secara efektif.
Kata kunci — Storytelling, video, persuasi, hemat air