@article{P-ISI616, author = {Dedi Atunggal and Bilal Ma’ruf and Nurrohmat Widjajanti}, title = {Evaluasi Hasil Penentuan Tinggi Titik Dasar Teknik Menggunakan Model Geoid SRGI 2013 Studi Kasus : Daerah Istimewa Yogyakarta}, journal = {Prosiding Forum Ilmiah Tahunan (FIT)- Ikatan Surveyor Indonesia (ISI)}, volume = {1}, number = {0}, year = {2021}, keywords = {}, abstract = {Koordinat Titik Dasar Teknik (TDT) yang dikelola Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) hingga saat ini masih mengacu pada elipsoid World Geodetic System 1984 (WGS84) atau tereferensi ke Datum Geodetik Nasional 1995 (DGN95) yang direalisasikan menggunakan International Terrestrial Reference Frame 1991 (ITRF91) epok 1992.0. Penelitian tentang evaluasi pembaharuan koordinat TDT hingga saat ini masih sangat jarang dilakukan, terutamanya terkait pengikatan ke Sistem Referensi Geospasial Indonesia 2013 (SRGI 2013). Analisis tentang penentuan tinggi TDT mengacu SRGI 2013 bahkan belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi dan mengidentifikasi permasalahan terkait pemanfaatan model geoid SRGI 2013 (InaGeoid) untuk pendefinisian tinggi TDT. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel TDT dan titik JKVN yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penentuan koordinat 3D titik-titik sampel dilakukan dengan menggunakan metode Real Time Kinematic Network Transported RTCM via Internet Protocol (RTK NTRIP) menggunakan layanan InaCORS. Koordinat sampel TDT dari hasil pengukuran Global Navigation Satellite System (GNSS) setara Orde 2 digunakan sebagai pembanding. Nilai tinggi elipsoid hasil pengamatan RTK NTRIP dan jaring statik GNSS Orde 2 dikonversi menjadi tinggi orthometrik menggunakan layanan online InaGeoid. Pengukuran beda tinggi jaring tertutup dilakukan dengan menggunakan sipat datar digital secara pergi-pulang terhadap 2 pasang sampel TDT (Loop-1 dan Loop-2). Analisis pertama dilakukan dengan membandingkan tinggi hasil konversi layanan online InaGeoid dengan nilai tinggi yang tertera pada deskripsi titik JKVN dari web SRGI 2013. Analisis kedua dilakukan dengan membandingkan beda tinggi hasil konversi layanan online InaGeoid dengan beda tinggi hasil pengukuran sipat datar. Evaluasi hasil dilaksanakan dengan mengacu ke standar yang pengukuran kadastral US Bureau of Land Management.}, issn = {2809-1833}, pages = {308--314} url = {https://proceedings.undip.ac.id/index.php/isiundip2021/article/view/616} }