@article{SNPPM284, author = {Bambang Suwignyo}, title = {Penerapan Teknologi Tepat Guna Pelet Hijauan Pakan untuk Tanggap Darurat Ternak Kuda pada Komunitas Kusir Andong Yogyakarta Terdampak Covid-19}, journal = {Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP 2020}, volume = {1}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = {Penerapan teknologi tepat guna (TTG) pelet hijauan pakan dari gulma merupakan salah satu kegiatan dalam tanggap darurrat Covid-19 dalam sektor peternakan. Covid-19 memberikan dampak yang sangat signifikan bagi pelaku usaha diberbagai bidang termasuk sektor pariwisata. Pariwisata di Yogyakarta terutama di Malioboro sebagian diisi oleh kusir andong yang menawarkan jasa untuk menikmati keindahan Yogyakarta, namun pada masa pandemi ini tentu saja tidak berjalan sama sekali. Berhentinya pelayanan jasa ini tentu berdampak pada aspek ekonomi keluarga serta pemenuhan kebutuhan ternak kuda. Pendapatan yang tidak ada ditambah harus memberi pakan ternak tentu menjadi beban tersendiri bagi para kusir andong. Pakan merupakan kebutuhan terpenting dalam produksi ternak, termasuk keetersediaan pakan yang kontinyu dan berkualitas. Bahan pakan kuda sebagian besar adalah sumber energi. Namun demikian pakan hijauan (sumber serat) juga merupakan jenis bahan pakan yang mutlak diperlukan oleh ternak kuda. Hijauan dapat berupa tanaman rumput maupun rambanan (legume). Kondisi bencana seperti pandemi ini bisa berdampak pada suplai pakan hijauan berkurang (karena orang membatasi keluar rumah), maka perlu adanya alternatif pakan yang dapat disimpan lama dengan kualitas yang tertap terjaga (ditinjau dari nutrisinya). Pelet pakan hijauan gulma merupakan salah satu alternatif pakan yang dapat digunakan dan dikembangkan di masa pandemi ini. Kualitas pakan dengan kandungan protein kasar antara 9,38-14,37% dan masa simpan yang lama karena dalam bentuk pelet maka sangat cocok untuk pakan kuda. Pembuatan pelet dilakukan dengan melalui beberapa tahap yaitu dari memotong gulma hingga pengemasan pelet yang sudah kering dalam wadah yang sudah disediakan. Pembuatan pelet yang sudah selesai maka dilanjutkan dengan pendistribusian pakan pelet hijauan kepada anggota komunitas andong, Yogyakarta. Pelet yang diberikan sejumlah 2 karung dengan berat rerata 40 kg. Pendistribusian dilakukan secara bertahap kepada anggota komunitas andong oleh anggota tim TTG UGM. Pemberian pelet hijauan ini memberikan dampak positif bagi anggota komunitas andong karena dapat meringankan beban dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak kuda yang berkualitas dan tahan lama dalam penyimpanan. Selain itu alokasi dana untuk pemenuhan kebutuhan pakan dapat dialihkan untuk pemenuhan kebutuhan pokok keluarga karena di masa pandemi ini ekonomi keluarga sangat terdampak dengan ditutupnya sebagian besar sektor kerja. }, url = {http://proceedings.undip.ac.id/index.php/semnasppm2019/article/view/284} }