Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Perumahan melalui Optimalisasi “Jogo Tonggo” dan Gerakan Memakai Masker dalam Upaya Pencegahan Penularan COVID-19 di Kabupaten Semarang

Open Access
Article Info
Submitted: 2020-09-30
Published: 2020-12-11
Section: Articles
Language: EN
Pemberdayaan masyarakat merupakan hal utama yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari pandemic COVID-19 yang terjadi di Indonesia. Terlebih terdapat beberapa kebijakan yang secara khas dikeluarkan oleh kepala daerdah sebagai Langkah pencegahan penyebaran COVID-19. Salah satu kebijakan tersebut adalah “jogo tonggo” dari Gubernur Jawa Tengah. Kebijakan ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran mulai dari level terkecil yang nantinya akan berdampak lebih luas. Kberhasilan kebijakan “jogo tonggo” ini dipengaruhi oleh sosialisasi dan pemahaman masyarakat tentang bahaya COVID-19 serta upaya yang perlu dilakukan untuk memutus rantai penyebaran melalui penerapan protokol kesehatan. Pemberdayaan masyarakat di perumahan merupakan salah satu kegaitan yang perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran di lingkungan perumahan. Hal yang dilakukan adalah dengan optimalisasi “jogo tonggo” dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan monitoring evaluasi. Rekomendasi agar pemberdayaan masyarakat dalam “jogo tonggo” berdampak maksimal adalah pengorganisasian kegiatan serta proses monitoring evaluasi berkala yang dilakukan setiap bulan. Pelaksanaan dan pelaporan monitoring evaluasi dilakukan dalam kegaitan bulanan di perumahan

References

  1. E. Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: PT Refika Aditama.
  2. S.-C. Lin, I. J. Chen, W.-R. Yu, S.-Y. D. Lee, and T.-I. Tsai, "Effect of a community-based participatory health literacy program on health behaviors and health empowerment among community-dwelling older adults: A quasi-experimental study," Geriatric Nursing, vol. 40, pp. 494-501, 2019/09/01/ 2019.
  3. K. Hemachandra, D. Amaratunga, and R. Haigh, "Factors affecting the women's empowerment in disaster risk governance structure in Sri Lanka," International Journal of Disaster Risk Reduction, vol. 51, p. 101779, 2020/12/01/ 2020.
  4. N. Wallerstein, "Power between evaluator and community: research relationships within New Mexico's healthier communities," Social Science & Medicine, vol. 49, pp. 39-53, 1999/07/01/ 1999.
  5. H. Wahyuni and S. Sakir, "Pengarusutamaan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Di Daerah Rawan Bencana Kabupaten Sleman," ARISTO, vol. 9, pp. 131-150, 2020.
  6. H. Etzkowitz and L. Leydesdorff, "The dynamics of innovation: from National Systems and “Mode 2” to a Triple Helix of university–industry–government relations," Research Policy, vol. 29, pp. 109-123, 2000/02/01/ 2000.
  7. Z. R. Amni and N. Diyah, "Triple Helix in the Poverty Reduction Policy Based on Community Empowerment in Semarang City," in E3S Web of Conferences, 2018, p. 10005.
  8. A. Z. Rahman, F. E. Wahyudi, and W. Widiartanto, "Collaborative Nexus Between University-Industry-Government as an Innovation for Community Development," in International Conference on Emerging Media, and Social Science, 2018.

  1. Amni Zarkasyi Rahman  Orcid Universitas Diponegoro, Indonesia
  2. Adi Nugroho  Universitas Diponegoro, Indonesia
  3. Fuad Muhammad  Universitas Diponegoro, Indonesia