@article{P-ISI658, author = {Sri Kistiyah and Setiowati Setiowati and Dwi Andari}, title = {Penerapan Konsep Geopark Dalam Pembangunan Kawasan Berbasis Geokonservasi}, journal = {Prosiding Forum Ilmiah Tahunan (FIT)- Ikatan Surveyor Indonesia (ISI)}, volume = {1}, number = {0}, year = {2021}, keywords = {}, abstract = {Geokonservasi (geoconservation) adalah aksi yang dimaksudkan untuk melakukan konservasi dan memperluas manfaat dari fitur, proses, situs, dan bentang geologi dan geomorfologi. Desa Nglanggeran, Kapanewonan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah studi kasus penelitian ini adalah salah satu Geosite/Geotapak dari Gunung Sewu UNESCO Global Geopark. Dalam kawasan Desa Nglanggeran terdapat potensi keragaman bentang alam (geodiversity), keragaman hayati (biodiversity) dan keragaman budaya (culturediversity) yang belum dimanfaatkan secara optimal. Apabila potensi tersebut dikelola secara bijaksana dengan memperhatikan aspek geokonservasinya diharapkan akan memberi manfaat kepada kesejahteraan masyarakat di sekitar Geosite Gunung Api Purba –Nglanggeran pada khususnya dan Desa Nglanggeran pada umumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan ketiga potensi sumberdaya alam daerah ini yang perlu dikembangkan dan dipaduserasikan sehingga menjadi peluang untuk dimanfaatkan dan dikelola oleh masyarakatnya dan juga untuk mengetahui peranan pemerintah dalam melakukan pendampingan dan pelatihan/pembinaan mengenai pengelolaan daerahnya serta fasilitasi pemerintah berupa sarana prasarana dalam menunjang pengembangan daerah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif survey, setelah data diperoleh dari data primer dan sekunder analisis selanjutnya menggunakan Analisis SWOT- Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). yaitu untuk mengetahui strategistrategi dalam pembangunan daerahnya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini, adalah wawancara, observasi lapangan dan studi literatur untuk mengumpulkan data primer dan data sekunder yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengukur sampai sejauh mana pemanfaatan konsep geopark di wilayah studi kasus. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penerapan Konsep Geopark dalam Pembangunan Kawasan berbasis Geokonservasi di desa Nglanggeran, Kapanewonan Patuk, Kabupaten Gunungkidul dapat dikatakan sangat baik, baik ditinjau dari segi perencanaan dalam mengikutsertakan tokoh desa, pemerintah desa dan berbagai lapisan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian yang terkoordinir yang tersusun dengan jelas, pengarahan atau proses pengintegrasian proses serta tujuan-tujuan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dan Pengelola Geosite dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat sekitar . Hal ini dibuktikan pula dengan beberapa penghargaan yang diterima baik tingkat nasional maupun internasional. Pendapatan Asli Desa yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Pengelola Geosite Nglanggeran, relatip sangat tinggi yaitu sekitar 4 (empat) milyar rupiah per tahun, sehingga berdampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Nglanggeran-Kapanewonan PatukKabupaten Gunungkidul}, issn = {2809-1833}, pages = {201--209} url = {http://proceedings.undip.ac.id/index.php/isiundip2021/article/view/658} }