@article{P-ISI609, author = {Annisa Baroroh and Harintaka Harintaka}, title = {Deteksi Area Bekas Kebakaran Hutan dan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 Tahun 2018 – 2020 (Studi Kasus: Pulau Rupat, Bengkalis)}, journal = {Prosiding Forum Ilmiah Tahunan (FIT)- Ikatan Surveyor Indonesia (ISI)}, volume = {1}, number = {0}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = {Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah menjadi sebuah fenomena tahunan pada musim kemarau di Indonesia, salah satunya Pulau Rupat yang berada di Provinsi Riau. Lokasi Pulau Rupat yang dekat dengan ekuator dan lahan yang bersifat gambut menjadi salah satu penyebab mudah terjadinya karhutla. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan area bekas kebakaran hutan dan lahan di Pulau Rupat dari tahun 2018 hingga 2020 dengan memanfaatkan citra satelit Landsat 8 menggunakan metode semi otomatis. Pengolahan dengan metode semi otomatis dilakukan dengan cara interpretasi visual dan digital. Pengolahan data citra satelit Landsat 8 dilakukan secara visual dengan melakukan digitasi berdasarkan unsur interpretasi citra, sedangkan pengolahan data titik panas (hotspot) dilakukan secara digital dengan memanfaatkan fungsi point density untuk mendapatkan batasan area karhutla berdasarkan tingkat kerapatan hotspot. Hasil dari pengolahan kedua metode tersebut digunakan untuk mendeteksi area bekas karhutla yang lebih akurat. Hasil kajian menunjukkan luas area bekas karhutla tahun 2018, 2019, dan 2020 berturut-turut sebesar 178,06 ha; 3.528,98 ha; dan 2.117,47 ha. Hasil deteksi area bekas karhutla dianalisis berdasarkan fungsi kawasan hutan termasuk ke dalam HP (hutan produksi tetap), HPK (hutan produksi konversi), HPT (hutan produksi terbatas), dan APL (area penggunaan lain), sedangkan berdasarkan penutup lahan termasuk ke dalam jenis kawasan hutan, hutan rimba, perkebunan/kebun, dan semak belukar/alang-alang.}, issn = {2809-1833}, pages = {73--80} url = {http://proceedings.undip.ac.id/index.php/isiundip2021/article/view/609} }