Pemanfaatan air ternak lele untuk pupuk cair tanaman sayuran Dawis Kenikir Desa Wunut Tangkisan Bayan Purworejo

Pada masa New Normal   COVID-19   mengharuskan   masyarakat   untuk   tetap menjaga protokol kesehatan berdasar peraturan yang telah di tetapkan pemerintah dan menjaga pola  makan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selama New Normal   COVID-19   masyarakat Desa Tangkisan  termasuk keluarga yang tergabung dalam Dawis Kenikir berusaha mengupaya kebutuhan dan sayur dan lauk dengan  dalam memenuhi protein dari telur itik, ikan dan sayuran di kebun toganya masing-masing. Kegiatan dawis yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan keluarga, salah satunya dengan kegiatan Budidaya Lele dalam tandon, ember, dan terpal. Sistem budidaya ikan yang dipadukan dengan tanaman (sayuran maupun buah-buahan). Budidaya ini tidak membutuhkan lahan yang luas. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan  kesadaran  masyarakat  Desa Tangkisan teruama pada Dawis Kenikir  dalam  memenuhi  kebutuhan protein hewani  secara  mandiri.  Permasalahan yang timbul terhadap sistem ini adalah air ternak lele dalam tandon, ember, dan terpal berbau dan perlu diganti secara berkala. Metode penyelesaian permasalahan  penggunaan EM4 dan air limbah  digunakan pupuk cair untuk sayuran. Pengunaan air limbah/buangan untuk penyiraman sayuran dapat dilakukan setiap hari atau dua sekali. Dengan inpirasi sistem ini Dawis Kenikir berupaya mempercantik lingkungan dengan tanaman bunga di di pinggir jalan dan menggunakan air pergantian budidaya ikan untuk penyiraman dan pupuk cair. Hasil yang sudah didapat panen ikan lele dari 15 kg bibit penggemukan  menjadi 27 kg ikan lele siap jual per tandon. Sayuran  tomat, terong, bayam dan kangkung dan daun ketela untuk menopang kebutuhan setiap hari pada musim new normal COVID -19.

KEYWORD : Covid-19,  ikan lele, ketahanan pangan