Kegiatan Pengukuran Sisa Kekuatan Kayu Rumah Tradisional Desa Botohilitano, Kabupaten Nias Selatan

Dampak dari usia kayu khususnya bangunan rumah tradisional yang telah berdiri puluhan bahkan lebih dari seratus tahun adalah menurunnya kekuatan akibat adanya pengaruh usia, cuaca, kerusakan, serta faktor lainnya. Berdasarkan pertimbangan bahwa bangunan rumah tradisional termasuk bagian dari warisan budaya yang harus dipertahankan disamping menjadi tempat tinggal/hunian sehari-hari maka salah satu upaya pelestarian adalah dalam bentuk pengukuran bagian-bagian bangunan untuk mengetahui sisa kekuatan kayu serta mengetahui bagian-bagian rumah yang perlu diperbaiki/diganti dengan kayu baru dengan kualitas setara atau lebih baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam tulisan ini bertujuan melakukan pengukuran sisa kekuatan kayu pada rumah tradisional yang terletak di Desa Botohilitano, Kabupaten Nias Selatan. Ruang lingkup kegiatan yaitu kegiatan terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap pertama survey tipologi rumah, tahap kedua adalah pengukuran sisa kekuatan rumah tradisional, tahap ketiga adalah pengukuran kekuatan kayu baru yang dipersiapkan dari hutan di Kabupaten Nias Selatan, serta tahap terakhir adalah sosialisasi hasil kegiatan. Kegiatan dilakukan di Desa Botohilitano. Pengukuran komponen diutamakan pada tiang kayu, balok kayu, dan dinding kayu rumah. Hasil kegiatan yaitu beberapa bagian rumah telah mengalami penurunan kekuatan sehingga perlu digantikan dengan kayu baru dengan kualitas setara atau lebih baik, kayu yang diperoleh dari hutan sekitar telah mempunyai kualitas yang cukup sebagai bahan material kayu pengganti, kegiatan pengukuran kekuatan kayu berperan penting untuk memberikan data kualitas kayu pada proses perbaikan bangunan, sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya.

Kata kunci — Pengukuran, Kekuatan, Kayu, Rumah Tradisional, Botohilitano