Penerapan Sanitasi Hygiene dan Cerobong Pengasapan Pada Pengolah Ikan Asap Desa Tanjungsari Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal

Penggunaan cerobong asap dan sanitasi hygiene pengolahan dapat mengurangi asap yang timbul di ruang pengolahan pada saat proses pengasapan ikan dan kontaminasi silang produk. Pengasapan ikan di desa Tanjungsari, Kecamatan Rowosari kabupaten Kendal merupakan salah satu desa penghasil ikan asap di kabupaten Kendal. Sebagian besar pengolah masih menggunakan tungku pengasapan yang tidak dilengkapi dengan cerobong asap. Para pengolah belum menerapkan sanitasi dan hygiene pada ruang pengolahan dan selama proses pengolahan. Produk ikan asap juga dipasarkan di pasar tradisional yang terdekat dengan lokasi pengasapan. Tujuan dari kegiatan ini menerapkan fasilitas sanitasi dan hygiene serta modifikasi cerobong asap bagi pengolah ikan asap dan mengetahui mutu produk ikan asap yang dihasilkan. Sebelum dilakukan kegiatan, pengolah berdiskusi tentang kegiatan penerapan sanitasi dan hygiene. Metode pendekatan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah transfer teknologi cerobong asap yang sesuai, transfer ilmu dan teknologi pengolahan ikan asap sesuai dengan cara – Cara Berproduksi yang Baik atau Good Manufacture Practices (GMP), perbaikan fasilitas pengolahan sesuai dengan persyaratan sanitasi dan hygiene dan pembinaan pengemasan bagi kedua UKM mitra. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pengolah mulai memperbaiki perilaku setelah perbaikan sarana pengolahan sesuai dengan sanitasi dan hygiene, asap di ruang pengolahan sudah tidak lagi mengumpul dengan adanya cerobong asap. Hasil mutu ikan asap menunjukkan bahwa kualitas ikan asap ukm mitra masih memenuhi Standar Nasional Indonesia terutama apabila dilihat secara mikrobiologis.