Pemerintah Kabupaten Garut mencanangkan program prioritas pembangunan 10
destinasi wisata agar lebih nyaman dan aman berdasarkan hasil penilaian tingkat
kunjungan dan potensi wisatanya yang bagus sehingga banyak pengunjung.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan
pembangunan pariwisata di Kabupaten Garut yang ditinjau dengan pendekatan
kriteria yang dikembangkan oleh Yoeti, yaitu attraction (atraksi), accessibility
(aksesibilitas), dan amenities (fasilitas). Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif untuk menggambarkan
implementasi kebijakan pembangunan pariwisata di Kabupaten Garut. Teknik
penentuan sampel mengunakan purposive sampling, sedangkan teknik
pengumpulan data melalui wawancara dengan informan, dokumentasi dan
observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan
pembangunan pariwisata di Kabupaten Garut telah berjalan dengan baik meskipun
masih terdapat sejumlah masalah. Beberapa masalah yang teridentifikasi antara
lain aksesibilitas masih kurang mendukung seperti jalan menuju lokasi wisata
relatif kecil, sarana dan prasarana pada obyek wisata belum dikelola dengan baik
dikarenakan keterbatasan anggaran, serta masih rendahnya kesadaran masyarakat
tentang budaya sadar wisata dan manfaat dari pariwisata.
References
- Bungin, B. (2013). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada.
- Dunn, W. N. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik (Edisi Kedua ed.).
- Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
- Dinas Pariwisata Kabupaten Garut. (2018). Kajian Prospektif Dinas Pariwisata
- dan Kebudayaan Kabupaten Garut Tahun 2018. Garut: Disparbud
- Kabupaten Garut.
- Indraningsih, G. (2019, Juni). Implementasi Kebijakan Pembangunan Pariwisata
- di Kota Palu. Jurnal Pariwisata PaRAMA, 1(1), 31-40.
- Irawan, E. (2017, Juli-Desember). Implementasi Kebijakan Pembangunan
- Pariwisata di Kabupaten Banyuwangi. Jejaring Administrasi Publik, 7(2),
- -770.
- Iskandar, J. (2017). Kapita Selekta Administrasi Negara dan Kebijakan Publik
- (Cetakan Keempat ed.). Bandung: Puspaga.
- Islamy, M. I. (2009). Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta:
- Bumi Aksara.
- Kristiana, & Nathalia. (2019, Juni). Peran Pelaku Kepentingan Sebagai Upaya
- Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Biak Numfor. Jurnal Pariwisata
- Pesona, 4(1), 60-66.
- Kusumanegara, S. (2010). Model dan Aktor dalam Proses Kebijakan Publik.
- Yogyakarta: Gava Media.
- Leksono, S. (2013). Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi dari Metodologi ke
- Metode. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
- Mulyadie. (2015, Agustus). Implementasi Kebijakan Pembangunan Pariwisata di
- Kawasan Teluk Palu. e-Jurnal Katalogis, 90-94.
- Nazir, M. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta: Galia Indonesia.
- Nugroho, R. (2011). Kebijakan Publik. Jakarta: PT. Gramedia.
- Pramudita, A., Lestari, H., & Sulandari, S. (n.d.). Implementasi Pembangunan
- Kepariwisataan Di Taman Margasatwa Mangkang Kota Semarang.
- Semarang: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro .
- Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri Pariwisata
- Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Operasional
- Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pariwisata. Jakarta.
- Sugandi, Y. S. (2011). Administrasi Publik: Konsep dan Perkembangan Ilmu di
- Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Suharno. (2010). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Yogyakarta: UNY Press.
- Sunaryo, B. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan
- Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.
- Wahab, S. A. (2012). Analisis Kebijakan: Dari Formulasi ke Penyusunan Model-
- Model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
- Winarno, B. (2012). Kebijakan Publik: Teori, Proses dan Studi Kasus.
- Yogyakarta: Center for Academic Publishing Services.
- Yoeti, O. A. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta:
- Pradaya Paramita.