PENGUATAN PRODUK DAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN DESTINASI WISATA DAN KESEJAHTERAHAN MASYRAKAT KARIMUNJAWA

Open Access
Article Info
Submitted: 2019-11-29
Published: 2020-06-12
Section: Articles
Language: EN

Kepulauan Karimunjawa terletak di sebelah Barat Laut kota Jepara dengan jarak sekitar 45 mil laut atau 83 km. Kegiatan utama penduduk Kepulauan Karimunjawa umumnya adalah pemanfaatan disekitar ekosistem terumbu karang TNKJ meliputi kegiatan perikanan dan wisata bahari. Sebesar 60% masyarakat Karimunjawa berprofesi sebagai nelayan, hal ini mengindikasikan tingginya tingkat ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya perikanan.

Pasir putih halus menghampar luas di banyak pantai yang masih perawan, serta keindahan bawah lautnya menjadi daya tarik Karimunjawa. Pada beberapa tahun terakhir, pariwisata di Karimunjawa mengalami peningkatan yang luar bias. Namun terjadi Gap yang mana perkembangan produk local yang berbasis pada kearifan lokal tidak berkembang seiring dengan perkembembangan pariwisata. Di lain sisi sumberdaya alam karimun yang mensuport sangat melimpah.

Oleh karena itu pada kegiatan pengabdian ini diusulkan suatu inovasi dengan  pendekatan iptek yang berbasis kearifan local untuk dikembangkan pada kelompok masyarakat yang bersinggungan langsung dengan penyediaan produk local hasil laut Karimunjawa, yaitu istri-istri nelayan, yang pada saat ini belum terlihat berperan aktif dalam perkembangan pariwisata Karimunjawa.

Sebagai target luaran dari kegiatan pengabdian ini adalahproduk barang, peningkatan nilai omset UKM, Peningkatan jumlah dan kualitas produk yang dipasarkan, Peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat, Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kerja di UKM, Metode, Penataan kelembagaan dan Sistem/kebijakan.

Kata kunci: Karimunjawa, produk lokal, kerupuk, abon ikan, sambel ikan, wisata

Kepulauan Karimunjawa terletak di sebelah Barat Laut kota Jepara dengan jarak sekitar 45 mil laut atau 83 km. Kegiatan utama penduduk Kepulauan Karimunjawa umumnya adalah pemanfaatan disekitar ekosistem terumbu karang TNKJ meliputi kegiatan perikanan dan wisata bahari. Sebesar 60% masyarakat Karimunjawa berprofesi sebagai nelayan, hal ini mengindikasikan tingginya tingkat ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya perikanan.

Pasir putih halus menghampar luas di banyak pantai yang masih perawan, serta keindahan bawah lautnya menjadi daya tarik Karimunjawa. Pada beberapa tahun terakhir, pariwisata di Karimunjawa mengalami peningkatan yang luar bias. Namun terjadi Gap yang mana perkembangan produk local yang berbasis pada kearifan lokal tidak berkembang seiring dengan perkembembangan pariwisata. Di lain sisi sumberdaya alam karimun yang mensuport sangat melimpah.

Oleh karena itu pada kegiatan pengabdian ini diusulkan suatu inovasi dengan  pendekatan iptek yang berbasis kearifan local untuk dikembangkan pada kelompok masyarakat yang bersinggungan langsung dengan penyediaan produk local hasil laut Karimunjawa, yaitu istri-istri nelayan, yang pada saat ini belum terlihat berperan aktif dalam perkembangan pariwisata Karimunjawa.

Sebagai target luaran dari kegiatan pengabdian ini adalahproduk barang, peningkatan nilai omset UKM, Peningkatan jumlah dan kualitas produk yang dipasarkan, Peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat, Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kerja di UKM, Metode, Penataan kelembagaan dan Sistem/kebijakan.

Kata kunci: Karimunjawa, produk lokal, kerupuk, abon ikan, sambel ikan, wisata

 

 

Product Improvement and Local Wisdom to Enhance Tourism Destination and Community Welfare in Karimunjawa.

Smooth white sand extends widely on many beaches that are still virgin, and the beauty of the underwater becomes the main attraction of Karimunjawa. In the last few years tourism in Karimunjawa has experienced a remarkable increase. However, there is a gap where the development of local products based on local wisdom does not develop along with the development of tourism. On the other hand, Karimun's natural resources which support are very abundant.

Therefore, in this dedication activity it is proposed an innovation with a science and technology approach based on local wisdom to be developed in groups of people who are in direct contact with the provision of local seafood products Karimunjawa, namely fishermen's wives, who at present do not appear to have an active role in tourism development Karimunjawa.

As the target outputs from these community service activities are: Scientific publications in accredited national journals / proceedings indexed in reputable international databases (Scopus / Thomson), Publications in mass media (print / electronic), Product products, increasing the value of SME turnover, Increasing the number and number of SMEs quality of products marketed, improvement of the welfare of the local community, increase in the number and quality of the workforce in SMEs, methods, institutional arrangement and systems / policies.

References

  1. Ayuningrum, D. et al. (2017) ‘Isolation, Characterisation and Antagonistic Activity of Bacteria Symbionts Hardcoral Pavona sp. Isolated from Panjang Island, Jepara Against Infectious Multi-drug Resistant (MDR) Bacteria’, in IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. IOP Publishing, p. 12029.
  2. Bono, A., Anisuzzaman, S. M. and Ding, O. W. (2014) ‘Effect of process conditions on the gel viscosity and gel strength of semi-refined carrageenan ( SRC ) produced from seaweed ( Kappaphycus alvarezii )’, Journal of King Saud University - Engineering Sciences. King Saud University, 26(1), pp. 3–9. doi: 10.1016/j.jksues.2012.06.001.
  3. Campo, V. L. et al. (2009) ‘Carrageenans: Biological properties, chemical modifications and structural analysis. A review’, Carbohydrate Polymers. Elsevier, 77(2), pp. 167–180.
  4. Nababan, M.G., Munasik, I. Yulianto., T. Kartawijaya., R. Prasetia., R.L. Ardiwijaya., S.T. Pardede., R. Sulisyati., Mulyadi., Y. Syaifudin. 2010. Status Ekosistem di Taman Nasional Karimunjawa; 2010. Wildlife Conservation Indonesia Programme, Bogor, pp. xi + 78
  5. McHugh, D. J. (2003) A guide to the seaweed industry. Food and Agriculture Organization of the United Nations Rome.
  6. Morita, M. et al. (2006) ‘Changes in sperm motility in response to osmolality / Ca 2 + in three Indonesian fresh water teleosts : Goby ( Oxyeleotris marmorata ), Java carp ( Puntius javanicus ), and catfish ( Clarias batrachus )’, 143, pp. 361–367. doi: 10.1016/j.cbpa.2005.12.020.
  7. Morita, M. et al. (2009) ‘Regulation of Sperm Flagellar Motility Activation and Chemotaxis Caused by Egg-Derived Substance ( s ) in Sea Cucumber’, 214(May 2008), pp. 202–214. doi: 10.1002/cm.20343.
  8. Pringgenies, D. et al. (2017) ‘Biopigment Tracing of Mangrove Rhizophora mucronate Leaf an Bark Waste and Its Application for Batik Dyeing by Multiple Fixations.’ Faculty Mathematics and Science, Brawijaya University.
  9. Susilo, E. S., Harnadi, L. and Takemura, A. (2009) ‘Tropical monsoon environments and the reproductive cycle of the orange-spotted spinefoot Siganus guttatus’, Marine Biology Research. Taylor & Francis, 5(2), pp. 179–185.
  10. Syaifudien Bahry, M. and Pringgenies, D. (2016) ‘ISOLASI BAKTERI SIMBION MOLUSKA PENGHASIL SENYAWA ANTIBAKTERI MULTI DRUG RESISTANT (MDR).’ Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP.
  11. Takemura, A. et al. (2004) ‘Perception and possible utilization of moonlight intensity for reproductive activities in a lunar synchronized spawner, the golden rabbitfish’, Journal of Experimental Zoology Part A: Ecological Genetics and Physiology. Wiley Online Library, 301(10), pp. 844–851.
  12. Takemura, A. et al. (2015) ‘Environmental Control of Annual Reproductive Cycle and Spawning Rhythmicity of Spinefoots’, (Robertson 1991), pp. 31–38.
  13. Yulianto, I.R., W. Anggraeni., T. Listianingsih., Kartawijaya., R. Prasetia dan Ripanto. 2007. Laporan Monitoring Aspek Sosial Ekonomi Dalam Pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa, 2009. Wildlife Conservation Society – Indonesia Marine Program. Bogor, Indonesia, pp 32.

  1. Delianis Pringgenies  Department of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. No.1. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. 50275.