Optimalisasi Limbah Daun Kopi melalui Pembuatan Pupuk Kompos Dakopi (daun kopi) berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Desa Lempuyang, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung

Open Access
Article Info
Submitted: 2019-11-28
Published: 2020-06-12
Section: Articles
Language: ID

Daun kopi adalah salah satu limbah yang dihasilkan pada saat panen kopi di desa Lempuyang. Saat ini, daun kopi belum dinilai sebagai produk yang memiliki nilai ekonomis. Sekitar 75-80% petani membakar daun kopi di tempat, beberapa hari setelah bijih kopi dipanen. Pengelolaan sampah daun kopi bisa dilakukan dengan melakukan langkah 3R (Reduce,Reuse,Recycle). Reduce maknanya mengurangi sampah daun kopi dengan tidak dibakar, reuse dilakukan dengan memanfaatkan daun kopi untuk sesuatu yang lebih bermanfaat dan recycle artinya mengolah kembali daun kopi menjadi olahan yang bermanfaat seperti Pupuk Kompos. Daun Kopi merupakan bahan organik yang bisa difermentasikan. Pupuk Kompos “Dakopi” dibuat dengan memfermentasikan bahan-bahan organik dengan penambahan EM4. Pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan daun kopi untuk diolah sebagai pupuk Dakopi sangat bermanfaat bagi pertanian. Khususnya bagi para petani di Desa Lempuyang yang selama ini lebih mengandalkan pupuk kimia dari pada pupuk organik olahan sendiri dari daun kopi sisa panen kopi sebagai pupuk tanaman. Sebanyak1 kg daun kopi dapat dibuat menjadi sekitar 1 kg pupuk Dakopi padat. Pengelolaan limbah daun kopi menjadi Pupuk Kompos “Dakopi” ini selain dapat mengurangi limbah daun kopi, juga dapat dikembangkan menjadi produk sampingan kopi yang bernilai ekonomi

References

  1. Undang-Undang RI Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
  2. Suyoto, Bagong. 2008. Rumah Tangga
  3. Peduli Lingkungan. Prima Media,
  4. Jakarta
  5. Faizah, 2008. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat (Studi Kasus Di Kota Yogyakarta). Semarang. Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
  6. Tim PTT Balitpa. 2001. Penggunaan Kompos daun kering Menunjang Program Pengelolaan Tanaman Terpadu. Balipa Sukamandi.
  7. Abdel-rahman, M.A., El-din, M.N., Refaat, B.M., Abdel-shakour, E.H., Ewais, E.E., and Alrefaey, H.M.A. 2016. Biotechnological Application of Thermotolerant Cellulose-Decomposing Bacteria in Composting of Rice Straw. Ann. Agric. Sci. 61(1): 135 – 143.
  8. Jooetono. 1995. Biologi dan Biokimia Peruraian Bahan organik Tanah. Faperta UGM. Yogyakarta.
  9. Tomia, A. 2012. Pemanfaatan biji kopi Kotoran Ternak Ayam terhadap Produktivitas Tanaman Caisin. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan perikanan (agrikan UMMU-Ternate) 5(2): 20 – 24.
  10. Handayani, F., Mastur, dan Nurbani, (2011), Respon Dua Varietas Kedelai terhadap Penambahan beberapa Jenis Bahan Organik, Prosiding Semiloka Nasional “ Dukungan Agro-Inovasi untuk Pemberdayaan Petani”. Kerjasama UNDIP, BPTP Jateng, Pemprov Jateng
  11. Firmansyah. (2010), Teknik pembuatan Kompos, Disampaikan pada Pelatihan Pembuatan daun kopi di Kabupaten Sukamara
  12. Turnip, D., Mirwandhono, R.E., & Hasnudi. 2012. Pemanfaatan Daun kopi dengan Berbagai Teknologi Pengolahan Pakan terhadap Persentase Non Karkas dan Persentase Daging tanpa Tulang pada Domba Jantan Lokal. Jurnal Peternakan Integratif 2(1): 31 – 41.
  13. Tabun, A.C., Ndoen, B., Peu, C.L.L., Jermias, J.A., Foenay, T.A.Y., & Ndolu, D.A.J. 2017. Pemanfaatan Limbah dalam Produksi Pupuk Bokhasi dan Pupuk Cair Organik di Desa Tuatuka Kecamatan Kupang Timur. Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan 2(2): 107 – 115.
  14. Rhofita, R.E. 2016. Kajian Pemanfaatan Limbah Daun kopi di Bagian Hulu. Jurnal teknik Lingkungan 1(2): 74 – 79.
  15. Khair, H. 2010. Pembuatan Pupuk Dakopi dengan Memanfaatkan kearifak Lokal yang Dimiliki Desa Simpang Empat Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
  16. Ditjenbun. 2006. Pedoman pemanfaatan limbah dari pembukaan lahan. DirektoratJenderal Perkebunan.Departemen Pertanian..
  17. Isroi. 2013. Pemanfaatan daun kopi sebagai Pupuk Organik In Situ untuk Memenuhi Kebutuhan Pupuk Petani. www.ibriec.org 1(1): 7 – 12.
  18. Nasir. 2008. Pengaruh Penggunaan Pupuk kopi Pada Pertumbuhan Dan Produksi Padi Palawija Dan Sayuran. http://www.dispertanak.pandeglang.go.id/. Diakses tanggal 02 September 2019.
  19. Roidah, I. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah.Jurnal Universitas Tulungagung. Bonorowo. Vol. 1.No.1 Tahun 2013.
  20. Salbiah, C., Muyassir & Sufardi. 2012. Pemupukan KCL, Kompos daun kopi dan Pengaruhnya terhadap Sifat Kimia Tanah, Pertumbuhan dan Hasil Kopi .Jurnal Manajemen Sumberdaya lahan 2(3): 213 – 222.
  21. Putri, A.D. 2015. Pemanfaatan Kompos Daun kopi untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah (Oryza sativa L.) di Desa Pematang Setrak, Sumatera Utara. (Laporan Tugas Akhir). Politeknik Pertanian Negeri Payah Kambuh.
  22. Dewanto, F.G., Londok, J.J.M.R., Tuturoong, R.A.V. & Kaunang, W.B. 2013. Pengaruh Pemupukan Anorganik dan Organik terhadap Produksi Tanaman Jagung sebagai Sumber Pakan. Jurnal Zootek 32(5): 1 – 8.
  23. Anonim,2017. https://unsurtani.com/2017/01/dosis pemupukanpupuk-organik-padat-pada-tanaman. Diakses pada tanggal 18 September 2017. Banjarbaru.

  1. Inaya Sari Melati  Orcid Universitas Negeri Semarang, Indonesia

    Jurusan Pendidikan Ekonomi

    Fakultas Ekonomi

    Universitas Negeri Semarang