Pemetaan Lokasi dan Potensi Wisata di Kecamatan Wonoboyo sebagai Upaya Pengembangan Pariwisata

Open Access
Article Info
Submitted: 2020-09-25
Published: 2020-12-11
Section: Articles
Language: IND
Salah satu upaya pengembangan pariwisata di Kecamatan Wonoboyo adalah dengan pemetaan lokasi wisata. Pemetaan ini dilakukan untuk menganalisis secara general dan parsial mengenai potensi wisata di Kecamatan Wonoboyo. Dengan pemetaan tersebut dihasilkan suatu gambaran secara umum dan spasial lokasi objek wisata di Kecamatan Wonoboyo. Gambaran spasial tersebut dapat dijadikan sebagai bahan untuk menyusun strategi pengembangan, konsep pemasaran maupun penyusunan paket wisata. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melakukan pemetaan lokasi dan analisis potensi wisata di Kecamatan Wonoboyo untuk pengembangan pariwisata tersebut. Metode yang dilakukan terbagi menjadi dua yaitu metode perolehan data atau survey dan metode analisis. Metode survey dilakukan untuk mendapatkan titik lokasi objek wisata dan gambaran mengenai objek wisata tersebut. Setelah dilakukan survey terhadap lokasi objek wisata dilanjutkan dengan kompilasi data lokasi dan diskripsi objek wisata. Analisis yang dilakukan adalah diskripsi dan pemetaan objek wisata. Hasil analisis dari penelitian ini adalah sebaran lokasi objek wisata berdasarkan jenisnya, diskripsi gambaran objek wisata dan potensi dari objek wisata tersebut.

References

  1. M. Sukmaratri and M. Damayanti, “Diversifikasi Produk Wisata Sebagai Strategi Pengembangan Daya Saing Wisata Kota Batu,” J. Pembang. Wil. dan Kota, vol. 12, no. 3, pp. 325–335, 2016, doi: 10.14710/pwk.v12i3.12907.
  2. G. R. Prafitri and M. Damayanti, “Kapasitas Kelembagaan Dalam Pengembangan Desa Wisata (Studi Kasus: Desa Wisata Ketenger, Banyumas),” J. Pengemb. Kota, vol. 4, no. 1, p. 76, 2016, doi: 10.14710/jpk.4.1.76-86.
  3. H. P. J. Putri and A. Manaf, “Faktor-faktor Keberhasilan Pengembangan Desa Wisata di Dataran Tinggi Dieng,” Tek. Perenc. Wil. Kota, vol. 2, no. 3, pp. 559–568, 2013.
  4. M. Syafi’i and D. Suwandono, “Perencanaan Desa Wisata Dengan Pendekatan Konsep Community Based Tourism (CBT) Di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak,” Ruang, vol. 1, no. 2, pp. 51–60, 2015, doi: 10.14710/ruang.1.2.61-70.
  5. C. R. Wihasta and H. B. . E. Prakoso, “Perkembangan Desa Wisata Kembag Arum dan Dampaknya terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Donokerto Kecamatan Turi,” J. Bumi Indones., vol. 1, no. 1, pp. 1–9, 2012.
  6. M. M. Su, G. Wall, Y. Wang, and M. Jin, “Livelihood sustainability in a rural tourism destination - Hetu Town, Anhui Province, China,” Tour. Manag., vol. 71, no. October 2018, pp. 272–281, 2019, doi: 10.1016/j.tourman.2018.10.019.
  7. C. Vogt, E. Jordan, N. Grewe, and L. Kruger, “Collaborative tourism planning and subjective well-being in a small island destination,” J. Destin. Mark. Manag., vol. 5, no. 1, pp. 36–43, 2016, doi: 10.1016/j.jdmm.2015.11.008.
  8. H. Aryunda, “Dampak Ekonomi Pengembangan Kawasan Ekowisata Kepulauan Seribu,” J. Reg. City Plan., vol. 22, no. 1, p. 1, 2011, doi: 10.5614/jpwk.2011.22.1.1.
  9. H. Pramono, “Dampak Pembangunan Pariviisata Terhadap Ekonomi, Sosial, Dan ,Budaya,” Cakrawala Pendidik., vol. 1, no. 12, pp. 83–93, 1993, doi: 10.21831/cp.v1i1.8911.
  10. W. Kurniawan, “Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Pariwisata Umbul Sidomukti Kecamatan Bangungan Kabupaten Semarang,” Econ. Dev. Anal. J., vol. 4, no. 4, pp. 446–455, 2015.
  11. Badan Pusat Statistik, Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung menurut Lapangan Usaha 2015 - 2019. Temanggung: Badan Pusat Statistik Kabupaten Temanggung, 2020.
  12. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017. Temanggung: Dinas Kabudayaan dan Parwisata Kabupaten Temanggung, 2017.

  1. Pangi pangi pangi  Universitas Diponegoro, Indonesia