PEER GROUP e-POSREM (Elektronik-POS REMAJA) UNTUK TANGKAL ANEMIA GIZI PADA REMAJA PUTRI DI AREA KERJA UPTD PUSKESMAS MIROTO KOTA SEMARANG

Open Access
Article Info
Submitted: 2020-09-25
Published: 2020-12-11
Section: Articles
Language: EN

Abstrak

Latar belakang: Remaja putri merupakan kelompok umur yang rentan menderita anemia. Penyebab prevalensi anemia yang tinggi pada remaja putri disebabkan banyak faktor antara lain konsumsi zat besi yang tidak cukup dan absorbsi zat besi yang rendah, perdarahan dan siklus menstruasi setiap bulan, diet ketat untuk mendapatkan tubuh yang ideal dan mengurangi konsumsi makanan sehingga dapat menyebabkan kekurangan zat gizi yang dibutuhkan tubuh termasuk zat besi. Masalah anemia gizi secara kronik pada remaja sangat mempengaruhi kondisi reproduksi, dan berpotensi melahirkan anak stunting.

Tujuan: Pembentukan e-PosRem untuk remaja putri bertujuan mencegah masalah anemia gizi.

Metode: Pemantauan status gizi anemia ini dilakukan menggunakan media berbasis teknologi informasi, yaitu aplikasi berbasis android yang bernama e- PosRem.

Hasil kegiatan: Kegiatan pembentukan dan pendampingan e-PosRem meliputi sosialisasi dan koordinasi program dengan UPTD Puskesmas Miroto Kota Semarang, pembuatan aplikasi berbasis android, pembentukan peer group e-PosRem yang akan menjadi duta remaja dalam pemantauan status anemia, pengambilan data menggunakan aplikasi berbasis android serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan e-PosRem.

Kesimpulan: e-PosRem menjadi salah satu alat untuk mencegah anemia dengan melakukan pemantauan status anemia gizi meliputi tahap asesmen gizi, penetapan masalah gizi, intervensi dan monitoring evaluasi.

References

  1. BPS. Sensus Penduduk Indonesia 2010. https://id.wikipedia.org/wiki/Sensus Penduduk_Indonesia_2010.Jakart a: Badan Pusat Statistik Indonesia, 2010.
  2. Depkes RI. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2012. Jakarta : Depkes RI, 2013.
  3. DKP Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016. Semarang : DKP Jawa Tengah, 2017.
  4. Dewi, C. K. 2011. Hubungan Antara Tingkat Kecukupan Gizi (Energi, Protein, Vitamin A, Vitamin C, dan Zat Besi) Dengan Status Gizi Santriwati. skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.
  5. Heather A Eicher-Miller, A. C. 2009. Food insecurity is associated with iron deficiency anemia in US Aldolescents. Am J Clin Nutr, 90:1358-71.
  6. Kusharisupeni, A. 2010. Vegetarian Gaya Hidup Sehat Masa Kini. Yogyakarta: Andi Offset.
  7. Kustyaningsih, E. 2007. Perbedaan Tingkat konsumsi Fe, vitamin C dan kadar hemoglobin pada santri putridi pondok pesantren dengan dan tanpa pelayanan gizi institusi (Studi di pondok pesantren Modern Selamat dan pondok pesantren
  8. Masthalina, Herta. Laraeni, Yuli. Dahlia, Yuliana. 2015. Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor dan Enhancer Fe) terhadap Status Anemia Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat 11 (1) 8086.
  9. Sumarmi, Sri dan Annis Catur Adi. 2000. Laporan Penelitian Sosialisasi Upaya Perbaikan Menu Makanan dalam Mengatasi Masalah Anemia Defisiensi pada ibu Hamil. Surabaya: Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Lemlit Unair. WHO. 2014. Micronutriet Deficiencie: Iron Deficiency Anemia. http://www.who.int/nutrition/topi cs/en/. [Diakses pada 5 januari 2016]
  10. WHO. 2014. Micronutriet Deficiencie: Iron Deficiency Anemia. http://www.who.int/nutrition/topi cs/en/. [Diakses pada 5 januari 2016]

  1. Etika Ratna Noer  Department of Nutrition, Medical Faculty, Diponegoro University, Indonesia