Implementasi Delapan Fungsi Keluarga Selama Masa Pandemi Covid-19

Open Access
Article Info
Submitted: 2020-09-20
Published: 2020-12-11
Section: Articles
Language: EN

Abstrak — Kondisi pandemic Covid-19 seperti saat ini, keberadaan keluarga dan implementasi delapan fungsi keluarga sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran Covid-19, khususnya terhadap anggota keluarga dan umunya terhadap masyarakat sekitar. Pengabdian ini bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi keluarga dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Pengabdian telah dilaksanakan dengan melakukan pemberian informasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dengan menggunakan flyer mengenai fungsi keluarga pada masa pandemi Covid-19. Evaluasi peningkatan pengetahuan responden, maka dilakukan pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mengetahui sikap dan perilaku responden yang berkaiatan dengan implementasi delapan fungsi keluarga sebelum dan selama pandemi Covid-19. Data analisis kuesioner menunjukkan bahwa terjadi perubahan sikap dan perilaku responden sebelum dan selama pandemi Covid-19. Responden mengalami peningkatan frekuensi melakukan sikap dan perilaku yang mendukung dan meningkatkan kesehatan. Peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Kondisi pandemi Covid-19 saat ini merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dalam implemetasi delapan fungsi keluarga terutama upaya peningkatan kesehatan.

References

  1. CH, Zastrow. Social Work with Group : A Comprehensive Workbook. USA : Thomson Brooks, 2006.
  2. (2) Prihyugiarto TY, Winarni E, Anggraeni M, Juliaan F, Kasmiyati, Asih L, Kistiana, Nasution SL, Ekoriano M, Oktriyanto, Rahmadhony A, Prasetya LKB. Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program KKBPK (SKAP) Keluarga 2018. Jakarta : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2018.
  3. (3) Sunarti E, Syarief H, Megawangi R, Hardinsyah, Saefuddin A, Husaini. Measurement of Family Strength., Media Gizi dan Keluarga, pp. 1-11. 2003
  4. (4) Presiden Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994. Jakarta : Pemerintah Republik Indonesia, 1994.
  5. (5) Rahmadewi, Sri Lilestina Nasution, Mario Ekoriano, Diah Puspita Sari, Resti Pujihasvuty, Oktriyanto, Margareth Maya P.N., Desy Nuri Fajarningtiyas, Sari Kistiana, Aditya Rahmadhony, Mardiana Dwi Puspitasari, Hilma Marullah, Chairunnisa Murniati. Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program KKBPK (SKAP) Keluarga Tahun 2019. Jakarta : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2019.
  6. (6) Cahyaningtyas A, Tenrisana AA, Triana D, Prastiwi DA, Nurcahyo EH, Jamilah, Aminiah N, Tiwa VD. Pembangunan Ketahanan Keluarga 2016. Jakarta : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2016.
  7. (7) Patterson, Joan M. Integrating Family Resilience and Family Stress Theory, Journal of Marriage and Family, vol. 64, 2002.
  8. (8) Macphee, David.Resilience as Regulation of Developmental and Family Processes, Fam Relat, vol. 64, 2015.
  9. (9) Sunarti E, Fitriani. Kajian Modal Sosial, Dukungan Sosial, dan Ketahanan Keluarga Nelayan di Daerah Rawan Bencana, Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, vol. 3, 2010.

  1. Mujahidatul Musfiroh  Orcid Universitas Sebelas Maret, Indonesia

    Pusat Penelitian Kependudukan dan Gender

    Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

    Universitas Sebelas Maret

    Surakarta

  2. Retno Setyowati  Universitas Sebelas Maret

    Pusat Penelitian Kependudukan dan Gender

    Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

    Universitas Sebelas Maret

    Surakarta

  3. Yeremia Rante Ada'  Universitas Sebelas Maret

    Pusat Penelitian Kependudukan dan Gender

    Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

    Universitas Sebelas Maret

    Surakarta

  4. Sholahuddin Sholahuddin  Universitas Sebelas Maret

    Universitas Sebelas Maret

    Surakarta