Penguatan Skill Warga Binaan Lapas KlasII A Kabupaten Sragen melalui Pelatihan Pembuatan Pukan Plus untuk Mendukung Program Pertanian Organik

Open Access
Article Info
Submitted: 2020-09-15
Published: 2020-12-11
Section: Articles
Language: ID
Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) merupakan bagian dari warga negara, tetap memiliki hak-hak yang harus dihormati dan dipenuhi, karena mereka hanya kehilangan kebebasan namun tidak dalam hal pendidikan. Oleh karena itu penguatan skill bagi warga binaan Lapas Klas II A Sragen melalui pelatihan pembuatan pukan plus yaitu pupuk kandang diperkaya fosfor organik (P-batuan fosfat) diharapkan dapat mempercepat proses aktivitas berkarya mandiri, lebih tangguh dan produktif ketika kembali dalam kehidupan bermasyarakat. Kabupaten Sragen terkenal sebagai pusat pembibitan dan pengembangan sapi potong antara lain jenis brangus (Aberden angus >< American brahman). Limbah usaha peternakan sapi potong dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang (pukan) untuk pemupukan lahan pertanian. Setiap musim tanam, petani sangat bergantung pada pupuk anorganik, mahal harganya dan tidak ramah lingkungan bahkan terkadang langka ketika dibutuhkan.   Petani enggan menggunakan pupuk kandang karena nutrisinya rendah sehingga efeknya lambanterhadap produksi tanaman.  Oleh karena itu perlu ditingkatkan kualitasnya dengan penambahan P-organik (P-batuan fosfat) pada awal fermentasi dan hasilnya disebut pukan plus. Teknologi pukan plus sangat sederhana dan mudah diadopsi oleh warga binaan Lapas, selain menggunakan bahan baku lokal murah dan ramah lingkungan, juga berpotensi diproduksi secara komersial dan berpeluang menggantikan pupuk anorganik (pupuk kimia).

References

  1. Dwi Retno Lukiwati  Universitas Diponegoro
  2. Yafizham Yafizham  Universitas Diponegoro, Indonesia