PENERAPAN TEKNOLOGI R.F.D (REACTOR. FIXED. DOME) PADA KELOMPOK TERNAK SAPI DI PANDOWOHARJO SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUNA MENUNJANG KEMANDIRIAN DAN PRODUKTIVITAS PETERNAK MELALUI PENGOLAHAN LIMBAH KOTORAN TERNAK MENJADI BIOGAS

Open Access
Article Info
Submitted: 2019-12-01
Published: 2020-06-12
Section: Articles
Language: EN
Pengoptimalan peran ternak terhadap pendapatan dengan menggunakan kotoran ternak sebagai bahan biogas merupakan pilihan yang tepat. Dengan teknologi sederhana ini, kotoran ternak yang tadinya hanya mencemari lingkungan dapat diubah menjadi sumber energi terbarukan yang sangat bermanfaat. Biogas merupakan salah satu solusi teknologi energi untuk mengatasi kesulitan masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), teknologi ini bisa segera diaplikasikan, terutama untuk kalangan masyarakat pedesaan yang memelihara hewan ternak sapi. Alat biogas yang termodifikasi hasil rancangan ini akan dioperasikan di Kelompok Ternak Sapi Andini Mulyo yang menghasilkan limbah kotoran sapi mencapai 800 kg/hari. Proses produksi ini akan dimonitor oleh pelaksana program untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan selama pengeoperasian. Selain itu, unjuk kerja alat ini juga selalu dimonitor dengan indikator: kualitas gas yang dihasilkan dari biogas tipe reaktor kubah tetap (fixed dome reactor) , kecepatan gas yang dihasilkan setiap harinya, kapasitas yang dapat diproduksi per hari, serta biaya operasional untuk proses produksi.

References

  1. Badan Pusat Statistik (BPS). 2012. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus dalam Angka, 2012. Badan Pusat Statistik, Kudus.
  2. Samadi. 2004. “feed quality for food safety”, Kapankah di Indonesia. INOVASI. ssamadi@gwdg.de. (03 Maret 2007).
  3. Utama, CS, B. Sulistiyanto, S. Sumarsih. 2013. IPTEKS Bagi Kelompok Tani Ternak Kambing Sedayu Desa Margorejo Kabupaten Kudus. Majalah INFO Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP. 15(3): 81-102.
  4. Utama, CS, B. Sulistiyanto, S. Sumarsih. 2014. Iptek Bagi Masyarakat Kelompok Tani Ternak Kerbau. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah 12(2):141-146