APLIKASI TEKNOLOGI DALAM DIVERSIFIKASI PRODUK MINYAK ATSIRI PADA KELOMPOK WANITA TANI BLADO JAWA TENGAH

Open Access
Article Info
Submitted: 2019-12-01
Published: 2020-06-12
Section: Articles
Language: EN
Minyak atsiri merupakan produk unggulan Kabupaten Batang. Dimana Batang merupakan kabupaten penghasil minyak nilam dengan peringkat ketiga di Indonesia. Kendala pemasaran yang utama pada minyak nilam umumnya adalah mata rantai perdagangan yang cukup panjang. Para pengusaha pengolahan minyak nilam masih mengalami kesulitan untuk memasok langsung ke eksportir atau end-user. Diversifikasi produk berbasis minyak nilam melalui aplikasi teknologi sangat diperlukan untuk membantu perekonomian petani pada saat harga minyak nilam turun. Tujuan dari kegiatan ini adalah pembuatan berbagai produk melalui aplikasi teknologi  yang mudah dbuat oleh kelompok wanita tani dan bernilai ekonomi cukup tinggi. Pembuatan produk yang diajarkan ada sembilan buah produk yaitu lilin aroma terapi, sabun cuci piring, sabun cuci tangan, pembersih closet, minyak angin nilam, balsem, lotion anti nyamuk, gel pengharum ruangan dan sabun nilam. Hand sanitizer, pembersih lantai. Seluruh proses pembuatan merujuk kepada modul Produk Olahan Nilam dengan hak cipta nomor EC00201845071. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan melalui penyuluhan dan praktek pembuatan berbagai produk meliputi sabun cuci piring, lotion anti nyamuk, pembersih closet, minyak angin aromaterapi, pembersih lantai, balsem, sabun nilam, hand sanitizer, dan lilin aroma terapi.Produk-produk tersebut telah mampu dibuat ibu-ibu kelompok wanita tani nilam secara berkelanjutan dan telah dijual dengan harga yang cukup ekonomis. Pada akhir kegiatan, diversifikasi produk berbasis nilam tidak hanya memberi pengetahuan baru melalui  aplikasi teknologi  bagi kelompok wanita tani namun juga telah meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Blado Kabupaten Batang.

References

  1. Badan Pusat Statistik. (2013). Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia. Trends of Selected Socio-Economic Indicators of Indonesia. Februari February 2013, Katalog BPS : 3101015, Statistics Indonesia
  2. Bakkali, F., S. Averbeck a, D. Averbeck and M. Idaomar. (2010). Biological effects of essential oils – A review. Institut Curie-Section de Recherche, UMR2027 CNRS/IC, LCR V28 CEA, Baˆ t. 110, Centre Universitaire, 91405 Orsay cedex, France : 446-476
  3. Chao, S, G. Young, C. Oberg and Karen. (2008). Inhibition of methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) by essential oils. Flavour and Fragrance Journal. Publ online in Wiley InterScience (www.interscience.wiley.com) DOI: 10.1002/ffj.1904. Flavour Fragrance Journal 23, 444–449
  4. Chakrapani, P., Venkatesh, K., Singh. C,S,S, B., Jyothi, B,A, Kumar, P., Amareshwari, P, A., Rani, R. (2013). Phytochemical, Pharmacological importance of Patchouli (Pogostemon cablin (Blanco) Benth) an aromatic medicinal plant. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research 21(2), 7-15
  5. Djilani, A,. Dicko, A. (2012). The therapeutic benefits of essential oils. www.intechopen.com : 155-178
  6. Emmyzar , Ferry, Y. (2004). Pola budidaya untuk peningkatan produktifitas dan mutu minyak nilam (Pogostemon cablin benth). Balai penelitian tanaman rempah dan obat. perkembangan teknologi TRO vol. xvi, no. 2
  7. Ketaren, S. (1985). Pengantar Teknologi Minyak Atsiri . Balai Pustaka.
  8. National Cancer Institute. (2012). Aromatherapy and Essential Oils
  9. Swamy, M.K., Sinniah, U,R. (2015). A Comprehensive Review on the Phytochemical Constituents and Pharmacological Activities of Pogostemon cablin Benth.: An Aromatic Medicinal Plant of Industrial Importance. Review. ISSN 1420-3049. www.mdpi.com/journal/molecules..doi:10.3390/molecules 20058521. Molecules (20), 8521-8547