KELAYAKAN TEKNIS DARI VERTICAL MIXED-FLOW DRYER SEBAGAI ALTERNATIF ALAT PENGERING BIJI KOPI

Open Access
Article Info
Submitted: 2019-11-30
Published: 2020-06-12
Section: Articles
Language: EN
Kelayakan teknis ini dimaksudkan untuk menilai kesiapan alat pengering tipe vertical mixed-flow untuk mengeringkan biji kopi. Kesiapan yang dimaksud adalah kemampuan fungsional setiap bagian atau komponen dalam alat pengering telah teruji atau well-proven. Salah satu prinsip yang digunakan adalah bahwa alat pengering dirakit dari komponen atau suatu mekanisme yang secara individu telah teruji sesuai peruntukkannya. Justifikasi fungsi alat dilakukan dengan cara uji fungsional komponen atau bagian alat, sedangkan kemampuan alat diuji melalui uji penerapan di lingkungan sebenarnya. Uji fungsional dikenakan pada setiap komponen atau bagian tersebut secara individu dan secara simultan dengan cara mengumpankan biji kopi dan mengalirkannya sesuai desain prosesnya. Sedangkan uji kemampuan alat dilakukan dengan uji penerapan pengeringan biji kopi di KUB Rahayu IV yang berkedudukan di dusun Kelir kecamatan Ambarawa kabupaten Semarang. Alat pengering tipe vertical mixed-flow didesain dengan bagian-bagian utama adalah corong masukan, alat transpor, ruang pengering, tungku pemanas, pengalir udara, dan corong keluaran. Uji fungsional menunjukkan bahwa alat pengering telah layak secara fungsi, dan dapat digunakan untuk proses pengeringan. Uji penerapan menunjukkan bahwa alat pengering tipe vertical mixed-flow memiliki kapasitas 100 kg/batch dan pengeringan kopi hingga kadar air di bawah 12% berlangsung selama 11 jam pada rentang suhu 50 oC – 60 oC, dan kecepatan udara pengering 2 m/s.

References

  1. M. Kleinwachter and D. Selmar, “Influence of drying on the content of sugars in wet processed green Arabica coffees,” Food Chemistry, vol. 119, no. 2, pp. 500–504, Mar. 2010
  2. C. Reh, A. Gerber, J. Prodolliet, and G. Vuataz, “Water content determination in green coffee. Method comparison to study specificity and accuracy, “Food Chemistry, vol. 96, no.3, pp.423-430, Jun. 2006.
  3. Sfredo, .M.A., Finzer, J.R.D., Limaverde, J.R. (2005). Heat and mass transfer in coffee beans drying. Journal of Food Engineering. 70: 15-25.
  4. SharmaAK, PG Adulse, Raisin production in India. NRC for Grapes, Pune, 2007.
  5. Weinjiang Dong, Rongsuo Hu, Zhong Chu, Jian Ping Zhan, Lehe Tan. Food Chemistry 234. 121-130, 2017.
  6. Katrin Burmester, Rudolf Eggers. Journal Food Engineering. 99. 430-436, 2010
  7. Banga J. R. and R. P. Singh (1994). Optimization of the air drying of foods. Journal of. Food Engineering. 23:189-211
  8. Estiasih, Teti dan Kgs Ahmadi, 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara. Malang.
  9. Widyotomo, Sukrisno & Mulato Sri, “Penentuan Karakteristik Pengeringan Kopi Robusta Lapis Tebal”, Buletin Ilmiah INSTIPER Vol 12 No 1, pp 15-37, 2005.
  10. Hendarson, S. M. and R. L. Perry. 1976. Agricultural Process Engineering. 3 rd ed. The AVI publ. Co., Inc, Wesport, Connecticut, USA
  11. Ruiz-Lopez, I.I., Córdova, A.V., Rodríguez-Jimenes, G.C., & Garcia-Alvarado, M.A. (2004). Moisture and temperature evolution during food drying: effect of variable properties. Journal of Food Engineering. 63(1): 117-124