Prosiding Forum Ilmiah Tahunan (FIT) – Ikatan Surveyor Indonesia (ISI)

Di zaman yang serba modern ini, teknologi telah berkembang pesat di berbagai bidang. Mulai dari bidang informasi, transportasi, dan pemetaan. Dalam bidang pemetaan, salah satu ilmu yang berkembang adalah fotogrametri. Fotogrametri dapat digunakan untuk menentukan volume cut and fill. Perhitungan volume cut and fill ini diperlukan untuk mengetahui ketercapaian target pekerjaan cut and fill yang telah dikerjakan. Perhitungan volume cut and fill ini digunakan untuk membantu proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri yang dilaksanakan oleh PT. Surbana Jurong Indonesia. Proses pengolahan cut and fill ini menggunakan berberapa data, seperti foto udara dan DTM zona A bulan Juli Bandara Dhoho Kediri. Dalam proses pengolahan fotogrametri akan menghasilkan DEM atau (Digital Elevation Model) dan Orthomosaic. DEM selanjutnya diekstraksi menjadi kontur dan diolah menjadi penampang melintang. Proses pengolahan penampang melintang memakai 2 permukaan yaitu DEM hasil foto udara, dan DTM zona A. Hasil penampang melintang dipakai untuk melakukan perhitungan volume cut and fill. Hasil pengolahan DEM adalah berdasarkan dense cloud klasifikasi sebagai ground point tanpa menampilkan objek-objek yang berada di atas tanah seperti pepohonan maupun kendarana. Berdasarkan hasil uji ketelitian geometri peta, DEM dibuat dalam peta berskala 1:2500 kelas 1 dan 1:5000 kelas 1. Untuk perhitungan volume cut and fill yang dihasilkan adalah 23449,2 m³ untuk cut dan 32155,05 m³ untuk fill yang telah dikerjakan. Validasi data tidak bisa dilakukan karena dalam penilitan ini tidak mendapatkan data volume dari pengukuran terestris. Oleh karena itu, sebagai pembanding dipakai data perhitungan volume tanpa menggunakan penampang melintang. Jika memanganggap volume tanpa penampang melintang adalah nilai benar, maka perbandingan dari 2 volume tersebut adalah menghasilkan persentase kesalahan perhitungan volume cut sebesar 3,25% dan 4,09% untuk volume fill.

1. Albab, M. U., Kahar, S., & Wijaya, A. P. (2014). KAJIAN CITRA QUICKBIRD UNTUK PELACAKAN BATAS WILAYAH SECARA KARTOMETRIK. Semarang: Universitas Diponegoro.
2. BIG. (2020). PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR PENGUMPULAN DATA GEOSPASIAL DASAR UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA BESAR.
3. Hadi, B. S. (2007). Dasar-dasar Fotogrametri. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, UNY.
4. Majid, A. H. (2020). Perhitungan Volume Galian Timbunan dan Estimasi Biaya Universitas Jember Kampus Bondowoso Sisi Barat. Jember: Universitas Jember.
5. Mandala, A. (2012). Belajar Surfer dan Peta Kontur. Surabaya: Graha Ilmu.
6. Noor, D. ( 2012). Geologi Foto.
7. Nursanto, E., Jamal, F. I., & Amri, N. A. (2019). Analisis Produksi Pada Kemajuan Tambang Menggunakan Metode Fotogrametri UAV (Unmmaned Aerial Vehicle) di Kuari Batu Gamping PT Semen Indonesia (Persero) Pabrik Tuban Jawa Timur. Jurnal Teknologi Pertambangan, Vol. 4 No. 2.
8. Rachma, Y. S. (2018). ANALISIS AKURASI KETELITIAN VERTIKAL MENGGUNAKAN FOTO UDARA HASIL PEMOTRETAN PESAWAT TANPA AWAK UNTUK PEMBENTUKAN DIGITAL TERRAIN MODEL (DTM). Jurnal Geodesi Undip, Volume 7, Nomor 4.
9. Tarmizi, A. F. (2019). UJI AKURASI KETELITIAN PETA ORTHOFOTO MENGGUNAKAN PESAWAT UAV UNTUK TATA GUNA LAHAN (Studi Kasus : Kecamatan Purworejo, Kabuapaten Purworejo, Jawa Tengah). Eprints ITN Malang.
10. Wolf, P. R. (1974). Elemen Fotogrametri dengan Interpretasi Foto Udara dan Penginderaan Jauh. Madison.