PEMBUATAN DIGITAL ELEVATION MODEL (DEM) MENGGUNAKAN UAV UNTUK KEPERLUAN IDENTIFIKASI TANAH LONGSOR DI RUAS JALAN DESA LIANG BUNYU, KABUPATEN NUNUKAN, KALIMANTAN UTARA

Open Access
Article Info
Submitted: 2021-12-18
Published:
Section: Articles
Peristiwa bencana alam antara lain banjir, gempa bumi, erupsi gunung api dan tanah longsor sudah sering terjadi di wilayah Indonesia. Hal ini terjadi karena wilayah Indonesia sangat luas dan terletak pada tiga lempeng benua yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng Australia, selain itu adanya curah hujan yang tinggi sering mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor. Kejadian tanah longsor yang sering terjadi perlu mendapatkan perhatian antara lain dengan melakukan penelitian untuk keperluan mitigasi bencana alam khususnya tanah longsor. Permasalahan tanah longsor yang terjadi pada ruas jalan kolektor di daerah Desa Liang Bunyu, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara perlu dilakukan penelitian awal dengan melakukan survei pendahuluan untuk keperluan identifikasi tanah longsor. Penelitian ini dilakukan untuk identifikasi lokasi tanah longsor dan untuk merekonstruksi volume tanah yang rusak akibat tanah longsor di ruas jalan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.  Metode penelitian  menggunakan pengukuran ekstraterestris dengan GPS Real Time Kinematic (GPS RTK) dan Fotogrametri untuk mendapatkan model ortomozaik menggunakan data foto udara dari Drone atau pesawat tanpa awak Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Data dari UAV diolah untuk menghasilkan foto vertikal (Orthopoto) dan Digital Elevation Model (DEM). Penelitian dilakukan di lokasi rawan longsor pada STA 9+500 dan STA 9+600. Dari hasil akuisisi data foto udara dan pengukuran lapangan, dihasilkan peta foto dan peta garis dan informasi planimetris (XY), informasi tinggi (Z) sehingga dihasilkan produk turunan DTM (Digital Terrain Model) kontur, titik tinggi, Cross Section, dan Longitudinal Section. Berdasarkan identifikasi dengan menggunakan data tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan besaran volume dan luas area longsor pada area ruas jalan STA 9+500 dan STA 9+600.

References

  1. Abidin, H.Z. 2007. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Pradnya Paramita: Jakarta
  2. Abidin, H.Z. 2016. Survei Dengan GPS. ITB Press: Bandung.
  3. Muntohar, A.S., 2010. Tanah longsor: analisis prediksi-mitigasi.Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Geotechnical Engineering Research Group (GERG)
  4. Prasetyo Yudo. 2017. Pengantar Geodesi dan Geomatika. Semarang: Tigamedia Pratama.
  5. Santoso Bobby, Sherida Sarah dkk. 2020. UAV Fotogrametri Dalam Penataan Ruang. Yogyakarta: Andi.
  6. Wolf, Paul R. 1993. Elemen Fotogrametri dengan Interpretasi Foto Udara dan Pengindraan Jauh. Edisi 2. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta

  1. Ir. Bambang Sudarsono,MS  Departemen Teknik Geodesi-Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
  2. Tasya Nugraha  Departemen Teknik Geodesi-Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
  3. Raihan Deo Annaafi  Departemen Teknik Geodesi-Fakultas Teknik Universitas Diponegoro