MODEL KONSEP DAN MANAJEMEN SEAMLESS CADASTRE (WILAYAH STUDI: PULAU PRAMUKA)

Open Access
Article Info
Submitted: 2021-12-18
Published:
Section: Articles

Sebagai negara kepulauan, wilayah Indonesia didominasi oleh pulau-pulau kecil yang tersebar di dalamnya. Kompleksitas kegiatan di pulau-pulau kecil, seperti halnya pada Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu, baik itu di wilayah darat maupun laut, menyebabkan pemerintah harus bekerja keras untuk menjalankan fungsi pemerintahannya menyangkut hak, kewajiban, dan batasan yang terdapat di wilayah tersebut. Selain itu kemampuan manajemen sumber daya serta kegiatan pengelolaan wilayahnya baik di laut maupun di darat menjadi lebih kompleks karena kegiatannya melibatkan berbagai sektor. Dalam rangka menjalankan pemerintahan di laut dan darat khususnya pada pulau kecil, diperlukan Sistem Kadaster Terintegrasi (seamless cadastre). Sistem seamless cadastre mampu menyimpan dan menunjukkan data spasial maupun non-spasial pada tiap persil yang terdaftar di dalamnya. Selain itu, suatu sistem seamless cadastre dapat digunakan untuk mengelola berbagai kegiatan yang dilakukan di daerah pulau kecil secara berdampingan melalui satu sistem guna mendukung penataan ruang di pulau-pulau kecil.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Studi literatur dilakukan dengan mengkaji sistem kadaster yang berlaku di Indonesia serta sistem kadaster kelautan yang telah diterapkan di beberapa negara lain sebagai tolak ukur. Kajian dilakukan dari aspek teknis dan kelembagaan. Kemudian, kajian tersebut disatukan dengan informasi spasial maupun non-spasial tentang wilayah studi dalam suatu kerangka untuk menghasilkan model konsep dan manajemen sistem terintegrasi dari seamless cadastre yang dapat diterapkan di wilayah studi, Pulau Pramuka.

Menggunakan sistem seamless cadastre untuk menjalankan pemerintahan dapat meningkatkan efektivitas pemerintah dan membantu masyarakat dengan mendorong terciptanya kepaduan lintas program antar sektor di wilayah pulau kecil, menyediakan informasi spasial dan tematik yang terpadu sesuai dengan Kebijakan Kelautan Indonesia, serta mendukung percepatan administrasi pada wilayah pulau kecil. Supaya dapat mengakomodasi wilayah laut yang terdiri dari permukaan laut, kolom air, dasar laut, dan tanah di bawah dasar laut, sistem seamless cadastre perlu mengadopsi sistem tiga dimensi atau setidaknya 2.5 dimensi. Mewujudkan sistem seamless cadastre untuk Pulau Pramuka akan memerlukan komitmen dan kerjasama dari berbagai sektor untuk melakukan integrasi sistem yang dapat berdampak positif bagi pemerintahan di wilayah pulau-pulau kecil.

References

  1. Abdulharis, R., Djunarsjah, E., dan Hernandi, A. (2008). Stakeholder Analysis on Implementation of Marine Cadastre in Indonesia. FIG Working Week 2008, June, 1–15. http://www.fig.net/pub/fig2008/papers/ts03f/ts03f_05_abdulharis_etal_2898.pdf
  2. Astor, Y., Sulasdi, W. N., Hendriatiningsih, S., dan Wisayantono, D. (2016). Membangun Definisi Kadaster Kelautan Untuk Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Dan Kelautan, 1–11.
  3. Enemark, S. (2009). Managing rights, restrictions and responsibilities in land. GSDI-11 World Conference, Rotterdam, The Netherlands, 15-19 June 2009, 0007, 18–23. https://scholar.google.nl/scholar?q=%22sustainable+land+governance%22&btnG=&hl=nl&as_sdt=0%2C5&as_ylo=2005&as_yhi=2016#9
  4. FIG. (1995). The FIG Statement on the Cadastre. FIG Publication No. 11, 11, 18. https://www.fig.net/resources/publications/figpub/pub11/figpub11.asp
  5. Rajabifard, A., Vaez, S., dan Williamson, I. (2008). Building Seamless SDI to Facilitate Land and Marine Environments.
  6. Vaez, S. S., Rajabifard, A., Binns, A., dan Williamson, I. (2007). Seamless Sdi Model To Facilitate Spatially Enabled Land-Sea Interface. The National Biennial Conference of the Spatial SciencesInstitute, July 2005. http://csdila.unimelb.edu.au/publication/conferences/Seamless SDI Model to Facilitate Spatially Enabled Land Sea Interface.pdf%5Cnhttp://csdila.unimelb.edu.au/publication/resultpb.php

  1. Eka Djunarsjah  Kelompok Keahlian Hidrografi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung
  2. Ben William Rogers  Kelompok Keahlian Hidrografi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung
  3. Andika Permadi Putra  Kelompok Keahlian Hidrografi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung