Pemodelan 3D Vegetasi Pada Level Of Detail 2 Dalam Ruang Lingkup Ruang Terbuka Hijau Menggunakan Metode Spherical Fitting Dan Ellipsoid Fitting

Open Access
Article Info
Submitted: 2021-12-09
Published:
Section: Articles
Language: ID
Pemodelan 3D merupakan salah satu aspek yang penting dalam perencanaan dan analisis suatu wilayah. Model 3D wilayah urban dapat digunakan dalam berbagai aplikasi (Yao, dkk., 2018). Contoh dari aplikasi penggunaan model 3D pada suatu wilayah adalah estimasi perambatan kebisingan, kadaster 3D, dan manajemen fasilitas. Model 3D pada suatu wilayah mencakup objek bangunan, jalan, vegetasi, badan air, dan tanah. Objek-objek dari model 3D dapat disimpan dalam suatu model data CityGML. CityGML adalah model data berbasis XML yang digunakan untuk mendeskripsikan geometri dan atribut dari objek 3D. Pada saat ini pemodelan 3D beserta aplikasinya banyak berfokus pada objek bangunan. Pemodelan 3D vegetasi hanya digunakan pada ruang lingkup visualisasi. Pemodelan 3D vegetasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan apabila analisis wilayah akan dilakukan secara komprehensif. Tingkatan Level of Detail (LOD) untuk objek vegetasi belum terdefinisi secara jelas dalam standar CityGML 2.0. Perbedaan tingkatan LOD pada pohon mempengaruhi hasil dari analisis yang dilakukan. Sebuah model 3D dapat diperoleh dari berbagai teknik akuisisi. Pada penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data awan titik hasil akuisisi Light Detection and Ranging (LiDAR) dan fotogrametri di wilayah Kampus ITB Jatinangor. Awan titik dari vegetasi yang dihasilkan dari hasil akuisisi LiDAR dan fotogrametri dimodelkan dengan menggunakan algoritma spherical fitting dan ellipsoid fitting secara otomatis dan menghasilkan model vegetasi pada LOD 2.A. Hasil pemodelan dengan menggunakan persamaan ellipsoid memiliki nilai R2 pada rentang 0.05 –0.3. Hasil pemodelan disimpan dalam format CityGML yang selanjutnya dapat digunakan untuk berbagai analisis.

References

  1. Biljecki, F., Ledoux, H., Stoter, J., & Zhao, J. (2014). Formalisation of the level of detail in 3D city modelling. Computers, environment and urban systems, 48, 1-15.
  2. Biljecki, F., Stoter, J., Ledoux, H., Zlatanova, S., & Çöltekin, A. (2015). Applications of 3D city models: State of the art review. ISPRS International Journal of Geo-Information, 4(4), 2842-2889.
  3. Lubis, S. H., Arifin, H. S., & Samsoedin, I. (2013). Analisis cadangan karbon pohon pada lanskap hutan kota di DKI Jakarta. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 10(1), 1-20.
  4. Ohori, K. A., Biljecki, F., Kumar, K., Ledoux, H., & Stoter, J. (2018). Modeling cities and landscapes in 3D with CityGML. In Building information modeling (pp. 199-215). Springer, Cham.
  5. Ortega-Córdova, L. (2018). Urban Vegetation Modeling 3D Levels of Detail.
  6. Prahasta, E. (2015). Pengolahan Data Sistem LiDAR. Bandung: Informatika.
  7. Trisyanti, S. W., Suwardhi, D., & Harto, A. B. (2019). 3D landscape recording and modeling of individual trees. HAYATI Journal of Biosciences, 26(4), 185-185.
  8. Vitousek, P. M. (1994). Beyond global warming: ecology and global change. Ecology, 75(7), 1861-1876.
  9. Wolf, P. R. (1983). Elements of photogrammetry; with air photointerpretation and remote sensing (No. 526.982 W6 1983).
  10. Yao, Z., Nagel, C., Kunde, F., Hudra, G., Willkomm, P., Donaubauer, A., ... & Kolbe, T. H. (2018). 3DCityDB-a 3D geodatabase solution for the management, analysis, and visualization of semantic 3D city models based on CityGML. Open Geospatial Data, Software and Standards, 3(1), 1-26.

  1. Kamal Nur Fauzan  Kelompok Keahlian Penginderaan Jauh dan Sains Informasi Geografis, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
  2. Deni Suwardhi  Kelompok Keahlian Penginderaan Jauh dan Sains Informasi Geografis, Institut Teknologi Bandung, Indonesia