Penerapan Konsep Geopark Dalam Pembangunan Kawasan Berbasis Geokonservasi

Open Access
Article Info
Submitted: 2021-10-01
Published: 2021-12-10
Section: Articles
Language: ID

Geokonservasi (geoconservation) adalah aksi yang dimaksudkan untuk melakukan konservasi dan memperluas manfaat dari fitur, proses, situs, dan bentang  geologi dan geomorfologi. Desa Nglanggeran, Kapanewonan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah studi kasus penelitian ini adalah salah satu Geosite/Geotapak dari Gunung Sewu UNESCO Global Geopark. Dalam kawasan Desa Nglanggeran terdapat potensi keragaman bentang alam (geodiversity), keragaman hayati (biodiversity) dan keragaman budaya (culturediversity) yang belum dimanfaatkan secara optimal. Apabila potensi tersebut dikelola secara bijaksana dengan memperhatikan aspek geokonservasinya diharapkan akan memberi manfaat kepada kesejahteraan  masyarakat di sekitar Geosite Gunung Api Purba –Nglanggeran pada khususnya dan Desa Nglanggeran pada umumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui  pengelolaan ketiga potensi sumberdaya alam daerah ini yang perlu  dikembangkan  dan dipaduserasikan  sehingga menjadi peluang untuk dimanfaatkan dan dikelola oleh masyarakatnya dan juga untuk mengetahui peranan pemerintah dalam melakukan pendampingan dan pelatihan/pembinaan mengenai pengelolaan daerahnya serta fasilitasi pemerintah berupa sarana prasarana dalam menunjang pengembangan daerah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif survey, setelah data diperoleh dari data primer dan sekunder analisis selanjutnya menggunakan Analisis SWOT- Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) yaitu untuk mengetahui strategi-strategi dalam pembangunan daerahnya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam  penelitian ini, adalah wawancara, observasi lapangan dan studi literatur untuk mengumpulkan  data primer dan data sekunder yang dipergunakan untuk  menganalisis dan mengukur sampai sejauh mana pemanfaatan  konsep geopark di wilayah studi kasus. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penerapan Konsep Geopark dalam Pembangunan Kawasan  berbasis Geokonservasi di desa Nglanggeran, Kapanewonan Patuk, Kabupaten Gunungkidul dapat dikatakan sangat baik, baik ditinjau dari segi perencanaan dalam mengikutsertakan tokoh desa, pemerintah desa dan berbagai lapisan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian yang terkoordinir yang tersusun dengan jelas, pengarahan atau proses pengintegrasian proses serta tujuan-tujuan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dan Pengelola Geosite dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat sekitar . Hal ini dibuktikan pula dengan beberapa penghargaan yang diterima baik tingkat nasional maupun internasional. Pendapatan Asli Desa yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Pengelola Geosite Nglanggeran, relatip sangat tinggi yaitu sekitar 4  (empat) milyar rupiah per tahun, sehingga berdampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Nglanggeran-Kapanewonan Patuk-Kabupaten Gunungkidul.

l

References

  1. BPS, Kabupaten Gunungkidul Dalam Angka 2021, Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul
  2. Farsani et al. 2012. “Geoparks and Geotourism: New Approach to Sustainability for the 21st Century.” USA: Brown Walker Press.
  3. Hanang Samodra, et al. Geopark Gunung Sewu Geopark Nasional Gunung Sewu Sebingkai Potret Warisan Bumi, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral Badan Geologi , 2015
  4. Komoo, Ibrahim. Asia Pacific Geoheritage and Geoparks Network (APGGN).
  5. UNESCO. 2006. “Guidelines and Criteria for National Geoparks seeking UNESCO’s assistance to join the Global Geoparks Network (GGN).”

  1. Sri Kistiyah  Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Indonesia
  2. Setiowati Soewardjo Haryoto  Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Indonesia
  3. Dwi Wulan Andari  Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Indonesia